Inflasi dasar Amerika Serikat (AS) naik lebih dari perkiraan pada September, yang menunjukkan jeda dalam kemajuan terkini menuju moderasi tekanan

World Bank atau Bank Dunia melaporkan, di antara negara-negara besar di kawasan Asia Timur dan Pasifik, hanya Indonesia yang diperkirakan

Defisit perdagangan AS menyempit pada Agustus ke level terkecil dalam lima bulan terakhir, dibantu surplus jasa yang lebih besar dan

Pinjaman konsumen AS meningkat pada bulan Agustus dengan laju yang lebih lambat dibandingkan bulan sebelumnya. Terhambat oleh penurunan terbesar dalam

Skenario “no landing”, situasi di mana perekonomian Amerika Serikat terus tumbuh, inflasi kembali naik dan ruang bagi bank sentral AS

Aktivitas jasa AS berekspansi pada September dengan laju tercepat sejak Februari 2023, didorong kesibukan pesanan dan aktivitas bisnis yang lebih

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan kredit perbankan per Agustus 2024 tumbuh sebesar 11,4% (yoy) menjadi Rp7.508 triliun. Meskipun masih tumbuh

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan terjadi deflasi lagi pada September, menjadi deflasi untuk bulan kelima beruntun. Deflasi pada September tercatat

Aktivitas pabrik China mengalami kontraksi selama lima bulan berturut-turut di September, tanda lebih lanjut dari pelemahan ekonomi yang menyoroti urgensi

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan posisi utang pemerintah per Agustus 2024 mencapai Rp8.461,93 triliun. Angka ini tercatat turun Rp40,76 triliun dibanding