Aksi jual reksadana dinilai belum mengkhawatirkan

Sep 21 2018 08:52AM

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Investor reksadana dalam tiga bulan berturut-turut melakukan aksi jual. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pada bulan Agustus lalu tercatat net redemption reksadana mencapai Rp 742,92 miliar.
Dibandingkan dengan bulan sebelumnya, nilai net redemption memang mencatatkan penurunan, yakni sebesar 76,43%.
Namun, sepanjang periode Januari-Agustus industri reksadana masih mencatatkan net subscription yakni senilai Rp 61,03 triliun.
Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana menilai, aksi jual yang dilakukan investor reksadana saat ini belum mengkhawatirkan.
Bila dibandingkan dengan dana kelolaan atau nilai aktiva bersih (NAB) industri reksadana secara total per akhir bulan lalu yang mencapai Rp 493,65 triliun, aksi jual yang terjadi jumlahnya masih minim.
Wawan mengatakan investor mungkin saja melakukan aksi jual karena tertarik melihat suku bunga deposito yang semakin tinggi seiring dengan tren kenaikan suku bunga.
Selain itu, penawaran Saving Bond Ritel seri SBR004 lalu yang juga mengincar investor ritel jadi alternatif investasi lain dan bisa jadi membuat investor menjual reksadana dan membeli SBR004.
Terakhir, di kondisi pelemahan rupiah yang melemah, investor mencairkan reksadana untuk keperluan hedging.
Menurut Wawan, pelemahan pasar investasi saat ini cukup wajar, karena pelemahan mata uang juga terjadi di negara lain. Bagi investor jangka panjang juga akan tetap melakukan net subscribe di reksadana. Terutama institusi asuransi dan dana pensiun.
Untuk jangka pendek, Wawan menyarankan tetap berinvestasi di reksadana pasar uang.
Sementara, bagi investor reksadana pendapatan tetap yang sudah beli sejak awal tahun, Wawan katakan bersabarlah dikondisi yang saat ini masih rugi. Namun, ciri khas aset pendapatan tetap, yakni obligasi masih memiliki kupon yang akan dibagikan, sehingga Wawan mengatakan kinerja reksadana pendapatan tetap yang kini negatif masih berpeluang berkinerja positif dari pendapatan bunga.
"Selama tidak ada kebutuhan mendesak, diamkan saja dana yang ada di reksadana pendapatan tetap nanti akan kembai naik seiring dengan adanya kupon," kata Wawan.
Sementara, bagi investor reksadaa saham, Wawan mengatakan tidak perlu switching bila tujuan investasi untuk jangka panjang. "Diamkan saja investasi di reksadana saham jika bisa tambah, tambah disaat harga murah," kata Wawan.

Kembali

PT. Sinarmas Asset Management meraih delapan penghargaan sebagai Reksa Dana Terbaik 2017 dari Majalah Investor. Produk yang mendapatkan penghargaan adalah Reksa Dana Danamas Dollar, Danamas Stabil, Simas Income Fund dan Danamas Fleksi