Corfina Capital meracik produk reksadana pasar uang baru

Nov 08 2018 02:51PM

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Reksadana pasar uang menjadi alternatif investasi yang kini sedang digemari. Maklum, kondisi pasar saham yang tidak menentu membuat investor cenderung berhati-hati. Hal ini pula yang dimanfaatkan oleh manager investasi untuk meracik produk reksadana pasar uang dengan risiko minim.
Seperti PT Corfina Capital yang baru saja meluncurkan produk Corfina Dana Kas Platinum. Produk yang resmi ditawarkan pada 22 Oktober lalu ini memiliki komposisi portofolio investasi sebesar 100% pada instrumen pasar uang dalam negeri yang mempunyai masa jatuh tempo kurang dari satu tahun atau efek bersifat utang dengan jangka waktu kurang dari satu tahun.
Bambang Subiantoro, Direktur Corfina Capital, mengatakan, penempatan dana investasi produk Corfina Dana Kas Platinum lebih banyak pada pada instrumen deposito. Hal ini dilakukan untuk menjaga likuiditas dana investor. "Jika ada instrumen obligasi dengan jangka waktu kurang dari satu tahun yang menarik, kami juga akan masuk ke sana," paparnya belum lama ini.
Bambang mengaku sengaja menerbitkan reksadana pasar uang di saat saham sedang lesu. Sebab pada saat yang sama, bunga deposito kian menarik seiring dengan prospek kenaikan suku bunga. Bank Sentral Amerika Serikat Federal Reserve masih mempertahankan prospek kenaikan suku bunga sebanyak satu kali lagi tahun ini dan tiga kali tahun depan. Hal tersebut akan berdampak juga pada prospek kenaikan suku bunga Bank Indonesia. Imbasnya, suku bunga deposito perbankan bisa terus naik.
Bunga deposito saat ini, menurut Bambang lebih bagus dibanding dengan bunga deposito enam bulan atau satu tahun yang lalu. Dengan bunga yang tinggi, likuiditas juga terjaga dan dana investor aman."Suku bunga deposito lumayan menarik. Sembari menunggu pasar saham membaik, produk reksadana terproteksi dan pasar uang akan lebih banyak diminati," lanjut dia.
Untuk mencari deposito yang tepat, manager investasi akan mempertimbangkan beberapa hal seperti kelompok usaha bank, tingkat kredit macet, hingga jumlah modal yang disetor oleh perbankan. Sementara untuk obligasi, perusahaan akan mencari produk dengan rating minimal investment grade atau single A. Di samping itu, besarnya kupon obligasi juga menjadi pertimbangan.
Memilih produk obligasi menurut Bambang masih menjadi tantangan saat ini. Sebab, produk obligasi cenderung terbatas. Sementara manajer investasi membutuhkan likuiditas lantaran investor menempatkan dana pada produk reksadana pasar uang untuk jangka pendek. "Ini tantangan dalam reksadana pasar uang dari dulu," ujarnya.
Corfina sebenarnya mengincar investor dari korporasi untuk produk reksadana Corfina Dana Kas Platinum ini. Namun, perusahaan juga tidak menutup kemungkinan bagi investor ritel untuk masuk. Apalagi, minimal pembelian untuk produk ini cukup terjangkau, yakni Rp 200.000 untuk pembelian pertama dan Rp 100.000 untuk pembelian selanjutnya.
Dalam satu tahun ke depan, Bambang berharap imbal hasil Reksadana Corfina Dana Kas Plainum bisa mencapai 5%. Sedangkan target dana kelolaan sebesar Rp 300 miliar.

Kembali

PT. Sinarmas Asset Management meraih delapan penghargaan sebagai Reksa Dana Terbaik 2017 dari Majalah Investor. Produk yang mendapatkan penghargaan adalah Reksa Dana Danamas Dollar, Danamas Stabil, Simas Income Fund dan Danamas Fleksi