Racikan reksadana BNI AM Dana Syariah Musahamah tumbuh 16,58%

May 06 2019 08:17PM

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Andalkan sektor yang berkolerasi positif dengan potensi penurunan suku bunga, reksadana BNI AM Dana Syariah Musahamah milik BNI Asset Management berkinerja unggul.
Berdasarkan data Infovesta per 3 Mei 2019, reksadana BNI AM Dana Syariah Musahamah tumbuh 16,58% sejak satu tahun terakhir. Sejak awal tahun hingga akhir April reksadana ini berhasil menempati posisi dua tertinggi di jajaran kinerja reksadana dalam negeri dengan return 19,96%.
Yekti Dewanti Equity Fund Manager BNI Asset Management, memaparkan di sepanjang kuartal I 2019, kinerja reksadana ini tersokong saham dari sektor perbankan, toll road, dan properti konstruksi.
Saham di sektor tersebut, Yekti pilih karena sejalan dengan ekspektasi suku bunga yang tidak mengalami kenaikan secara agresif layaknya di tahun lalu.
"Sehingga, interest sensitive sector dapat memberikan kenaikan nilai investasi yang cukup tinggi," kata Yekti beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut, Yekti mengatakan dalam memilih saham di reksadana ini dilakukan secara bottom up dengan alasan faktor spesifik yang mempengaruhi potensi pertumbuhan emiten. Beberapa saham yang dipilih ada yang berasal dari sektor metal mining, building material dan lainnya.
Pengelolaan aset selanjutnya dilakukan dinamis. Setiap tiga bulan Yekti melakukan penentuan arah strategi alokasi aset. Namun, dalam setiap bulan Yekti juga memperhaikan perkembangan dinamika pasar dari sisi teknikal.
"Saham blue chip umumnya menjadi core portofolio dalam reksadana ini, tetapi kami juga mengkombinasikan dengan saham small, middle cap yang dapat memberikan alpha return," kata Yekti.
Yekti memproyeksikan investasi saham di sepanjang tahun ini akan positif karena didorong kenaikan suku bunga yang relatif tertahan. "Stimulus masih diperlukan untuk mendorong recovert ekonomi global dan domestik," kata Yekti.
Di satu sisi, makroekonomi kini relatif baik dengan inflasi yang masih rendah, adanya perbaikan neraca perdagangan serta nilai tukar yang stabil.
Mengenai potensi return reksadana ini, Yekti berusaha memberikan kinerja di atas tolak ukur pasar. Apabila dalam 10 tahun terakhir, pasar saham secara rara-rata mengalami kenaikan sekitar 13%-15% per tahun, maka target kinerja reksadana ini tentunya berpotensi di atas kinerja tolak ukur pasar tersebut.
Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan bank syariah yang kini ada di bursa, yaitu PT Bank BRI Syariah (BRIS) dan PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah (BTPS) berkinerja cukup baik dan menyumbang keuntungan bagi reksadana BNI AM Dana Syariah Musahamah.
Lihat saja, berdasarkan data RTI , BTPS mampu tumbuh 41,5% sejak awal tahun. "Hingga akhir tahun kinerja reksadana ini bisa tetap baik sepanjang bisa mempertahankan strategi pengelolaan yang saat ini sudah baik," kata Wawan.
Namun, Wawan mencatat, dana kelolaan reksadana ini terbilang mini, yaitu Rp 14 miliar per Maret 2019. Wawan mengatakan tantangan bagi reksadana yang dana kelolaan bertambah besar adalah pengelolaan tidak bisa selincah ketika dana kelolaan masih mini.
Secara umum, Wawan memproyeksikan reksadana ini akan berkinerja baik, karena suku bunga di tahun ini tidak naik sehingga sektor toll road, perbankan dan konstruksi bisa diuntungkan.

Kembali

PT. Sinarmas Asset Management meraih delapan penghargaan sebagai Reksa Dana Terbaik 2017 dari Majalah Investor. Produk yang mendapatkan penghargaan adalah Reksa Dana Danamas Dollar, Danamas Stabil, Simas Income Fund dan Danamas Fleksi