Pasar kurang stabil, dana kelolaan reksadana saham turun Rp 3,17 triliun di Agustus

Sep 10 2019 08:18PM

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kondisi pasar yang kurang stabil berdampak negatif bagi dana kelolaan atau asset under management (AUM) reksadana saham. Data Infovesta Utama mencatat, reksadana ini mengalami penurunan dana kelolaan sebesar Rp 3,17 triliun menjadi Rp 147,03 triliun pada Agustus lalu.
Adapun secara keseluruhan, dana kelolaan industri reksadana kembali tumbuh Rp 657 miliar menjadi Rp 526,48 triliun pada Agustus 2019.
Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana menilai, penurunan dana kelolaan reksadana saham lebih disebabkan turunnya nilai aset seiring pelemahan pasar saham Indonesia.
Baca Juga: IndoSterling Aset Manajemen menargetkan dana kelolaan Rp 200 miliar di akhir tahun
Pasar memang sempat bergejolak akibat sentimen eksternal seperti memanasnya perang dagang serta kekhawatiran akan perlambatan ekonomi global.
Sentimen ini memicu penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 0,97% (mom) pada bulan lalu.
Di saat yang sama, kinerja rata-rata reksadana saham yang tercermin di Infovesta Equity Fund Index 90 juga tergerus 2,81% (mom).
Penurunan dana kelolaan reksadana saham sejalan dengan koreksi dari sisi kinerja, kata dia, Selasa (10/9).
Kendati begitu, Wawan melihat reksadana saham masih naik dari sisi unit penyertaan. Artinya, masih banyak investor yang berminat terhadap reksadana tersebut dan memanfaatkan pelemahan pasar untuk melakukan pembelian.
Baca Juga: Prospek dana kelolaan (AUM) reksadana Agustus diprediksi masih naik
Hal ini dapat menjadi modal berharga bagi dana kelolaan reksadana saham di masa mendatang. Wawan pun menyebut, jika kondisi pasar saham terus membaik, bukan tidak mungkin dana kelolaan reksadana ini bisa tumbuh hingga Rp 155 triliun di akhir tahun nanti.

Kembali

PT. Sinarmas Asset Management meraih delapan penghargaan sebagai Reksa Dana Terbaik 2017 dari Majalah Investor. Produk yang mendapatkan penghargaan adalah Reksa Dana Danamas Dollar, Danamas Stabil, Simas Income Fund dan Danamas Fleksi