Tren penurunan suku bunga berlanjut, reksadana terproteksi bisa jadi pilihan

Oct 27 2019 10:48AM

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) kembali turun bulan ini ke angka 5%. Hal ini menjadikan reksadana terproteksi masih layak untuk dicermati oleh investor.
Tingkat return reksadana terproteksi dinilai masih tinggi dibandingkan instrumen lainnya. Apalagi, reksadana terproteksi yang berisi surat utang negara korporasi diprediksi masih bisa memberikan return lebih dari 7%.
Kepala Riset Infovesta Utama Wawan Hendrayana berpendapat bahwa reksadana terproteksi ini justru menarik di tengah suku bunga acuan BI yang turun. Dia bilang, tren penurunan suku bunga ini memicu investor memilih reksadana terproteksi dibandingkan dengan deposito. "Justru reksadana terproteksi ini menarik karena deposito turun terus," ujar Wawan.
Wawan menyebutkan bahwa untuk saat ini, return reksadana terproteksi yang berisi surat utang negara masih berada di 6,5%. Sementara reksadana ebraset surat utang korporasi jauh lebih tinggi, tergantung peringkat.
Baca Juga: Kupon Kurang Menarik, Penjualan ORI016 Gagal Mencapai Target
Dia melihat, saat ini adalah waktu yang tepat untuk masuk reksadana terproteksi. "Saya lihat suku bunga BI masih bisa turun di tahun depan sampai 4,5% sehingga menarik untuk masuk reksadana terproteksi saat ini," jelas Wawan.
Senada, Head of Fixed Income Fund Manager Prospera Asset Management Eric Sutedja menilai, meskipun return sedikit turun akibat suku bunga BI turun, reksadana terproteksi masih menarik. Ini karena spread dengan produk sejenis reksadana terproteksi masih besar. "Dibanding deposito, meski tenor tidak sama panjang, reksadana terproteksi tetap jauh lebih menarik," ujar Eric.

Kembali

PT. Sinarmas Asset Management meraih delapan penghargaan sebagai Reksa Dana Terbaik 2017 dari Majalah Investor. Produk yang mendapatkan penghargaan adalah Reksa Dana Danamas Dollar, Danamas Stabil, Simas Income Fund dan Danamas Fleksi