Prospek reksadana dolar AS masih ciamik di tengah penguatan rupiah

Feb 20 2020 08:05AM

Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Anna Suci
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek produk reksadana berbasis dolar Amerika Serikat (AS) diprediksi masih bakal tumbuh positif di tahun ini. Produk yang paling berpeluang menjadi primadona adalah reksadana pendapatan tetap dolar AS.
Director & Chief Investment Officer Fixed Income Manulife Aset Manajemen Ezra Nazula mengungkapkan, prospek reksadana berbasis dolar AS khususnya pendapatan tetap masih cukup menarik tahun ini.
"Kami melihat prospek masih menarik mengingat yield US Treasury yang masih rendah. Jadi, potensi untuk obligasi Indonesia berbasis dolar AS masih bagus," kata Ezra kepada Kontan.co.id, Rabu (19/2).
Adapun untuk investor yang berinvestasi ke reksadana berbasis dolar AS, Ezra menyebut umumnya memang memiliki aset dalam bentuk the greenback. Terlebih, alasan masuk ke reksadana dolar AS lebih karena untuk mengembangkan dananya guna keperluan jangka panjang seperti pendidikan anak di luar negeri dan sebagainya.
Baca Juga: Produk reksadana dolar AS masih aman dari penguatan rupiah
Sehingga investasi reksadana dolar AS umumnya bukan diperuntukkan untuk dikonversikan kembali ke mata uang rupiah.
Dengan begitu, Ezra menilai volatilitas nilai tukar bukan jadi faktor utama yang diperhatikan investor. Sedangkan untuk sentimen seperti tren pergerakan US Treasury dan faktor pertumbuhan ekonomi di AS dan global ke depannya akan mempengaruhi tren yield obligasi Indonesia berbasis dolar AS.
"Untuk reksadana pendapatan tetap dolar AS kami ekspektasi kan akan tumbuh positif tahun ini," lanjut dia.
Sementara itu, Direktur Batavia Prosperindo Asset Management (BPAM) Yulius Manto menjelaskan, pihaknya memiliki produk reksadana campuran dolar AS yakni Batavia USD Balanced Asia. Reksadana tersebut bersifat konservatif, yang mana asetnya ditempatkan pada obligasi Indonesia dan saham di Tanah Air.
"Saat ini kami tidak terlalu terpengaruh (penguatan rupiah), karena porsi ke rupiah tidak besar tapi positif pengaruhnya," jelas dia, Rabu (19/2).
Baca Juga: Penguatan rupiah awet, begini prospek reksadana dolar AS
Tahun ini, produk Batavia USD Balanced Asia diprediksi dapat memberikan kinerja positif dengan tumbuh sekitar 4% hingga 6%. Proyeksi tersebut didukung oleh masih banyaknya likuiditas di pasar keuangan, seiring masih banyaknya bank sentral di dunia yang melonggarkan kebijakan moneternya.

Kembali

PT. Sinarmas Asset Management meraih delapan penghargaan sebagai Reksa Dana Terbaik 2017 dari Majalah Investor. Produk yang mendapatkan penghargaan adalah Reksa Dana Danamas Dollar, Danamas Stabil, Simas Income Fund dan Danamas Fleksi